Consumo Ergo Sum


Rocky Gerung
Pengajar filsafat Universitas Indonesia

Prof. Rocky Gerung
Sebuah kelompok arisan di Jakarta patungan membeli tas tangan Hermes buatan Prancis berharga seratusan juta rupiah. Lalu setiap anggota bergilir memakainya. Seorang politikus muda mondar-mandir di lounge sebuah hotel, berbalut Hugo Boss, jas mahal Jerman, tapi dengan merek yang masih menempel di lengannya.

Citra, status, dan konsumsi adalah produk kebudayaan massa. Ia menggoda selera, lalu memicu hasrat conspicuous consumption. Tapi suatu godaan aristokratik yang hendak dipuaskan secara instan sering hanya menghasilkan kegagapan sosial, plus kelucuan budaya.

Kelas menengah? Inilah "kelas" yang sangat menjengkelkan para pembaca Marx. Yaitu kelas yang sekadar tumbuh menempel pada tubuh kapitalisme, tapi tanpa kehendak "investasi"