Mengapa Demokratisasi Masih Pilihan dan Masih Perlu Kita Perdalam

Iwa Inzagi | Peneliti P2D

Memasuki demokrasi mengandung arti meninggalkan cara hidup lama dan memasuki yang baru. Mengayunkan langkah ke alam demokrasi berarti memasuki laku hidup di dalam masyarakat sipil. 
Dalam kesejarahannya, hidup di dalam masyarakat sipil atau masyarakat politik berarti hidup dengan pertama-tama melepaskan diri dan kemanusiaan dari seluruh tatanan logika teosentrisme. Di titik ini, maka memasuki demokrasi berarti memasuki alam pikir humanisme, yaitu suatu formasi penalaran yang menyatakan dirinya sebagai pihak pengusung agenda pengaktualan keutamaan dan kemajuan manusia. Tak syak lagi, dalam tujuannya, pikiran utama yang dibubuhkan dalam pernyataan barusan dimaksudkan untuk menggarisbawahi positivitas terpenting yang terkandung dalam pilihan ketika memutuskan hidup di dalam sistem kepolitikan demokratis.

Edisi Pemikiran Filsafat Politik Liberal | Jean-Jacques Rousseau

Generale Volante atau Kehendak Politik
iwa inzagi [peneliti pada perhimpunan pendidikan demokrasi]


“Rousseau's phrases, Liberty, Equality and Fraternity became the guiding spirit of French revolution and have been influencing political philosophy and political movements since then”. (Lord Morley)

Pengantar
Salah satu teknik deskriptif yang umum digunakan untuk memahami kompleks pemikiran Jean Jacques Rousseau (1712-1778) ialah dengan pertama-tama mendeteksi intensi yang melandasi teorisasinya. Di dalamnya termasuk mencermati ruh pemikiran yang menjadi jiwa zamannya. Kedua, yaitu masuk kedalam konsep-konsep kunci yang diajukannya. Ketiga, dengan memperhatikan kritik-kritik terpenting yang diajukan terhadap pemikirannya. Teknik serupa akan diterapkan dalam tulisan ini. Di bagian pertama kita akan mendiskusikan historycal background yang membentuk intensi dan melandasi teorisasi Rousseau terkait generale volante. Di bagian berikutnya kita akan mendiskusikan konsep-konsep terpenting yang diajukan dan membentuk pandangan politiknya. Pada bagian akhir, tulisan ini akan mendiskusikan dan melihat relevansi atau pengaruh teori politik Rousseau terhadap praktik kepolitikan modern, sekaligus kelemahan-kelemahannya.

Edisi Pemikiran Filsafat Politik Liberal | Thomas Hobbes dan John Locke

Dari Laku Hidup Soliter ke Masyarakat Politik: Catatan tentang Dimensi Intelektual Negara Modern

Oleh Iwa Inzagi ~ Pelajar Filsafat

Politik kurang lebih bisa diartikan sebagai percobaan hidup di dalam kebersamaan. Dengan demikian, status politik adalah pilihan sadar. Adapun hidup didalam (masyarakat) politik secara mendasar bersifat niscaya atau tak terelakkan. Genealogi pandangan semacam ini bisa kita telusuri jauh kedalam pemikiran Thomas Hobbes (1588-1679) dan John Locke (1632-1704).

Dalam Hobbes, pada mulanya politik adalah statement of fear, yaitu ungkapan penolakan individu terhadap ketakutan yang dirasakannya. Sedangkan masyarakat politik (commonwealth) adalah ekspresi institusional dari individu untuk terhindar dari terulangnya ketakutan-ketakutan traumatis yang pernah mereka alami di dalam state of nature

Dengan demikian, kehendak politik, yang di tahap terkemudian membentuk masyarakat politik, pertama-tama harus dibaca sebagai modus resistensi individu-individu demi untuk meloloskan diri dari horor laku hidup individualistik (yang traumatik) sebagaimana dialami di dalam forma kehidupan alamiahnya.