Adalah setangkai bunga itu yg membuatku tak mampu melupakanmu
Kau tau? Darisitulah aku; garang berperang karena senyum lembutmu; menjumpai keberanian terbesarku
Kamu... ya itu kamu..
Belalang lancang yg memecah
sunyi malam-malamku
Kamu pun keliru
karena pernah berdiri begitu memesona di hadapanku.
Namun siapa pula yg sanggup melawan kekeliruan?
Jika ini dihitung kekeliruan
Dan lihatlah! kini aku terpenjara,
dengan km hadir sbg sipir pengintai,
pematah gerak langkah,
dr derap laju ikhtiar pembebasanku.
dr derap laju ikhtiar pembebasanku.
Bah!!!
bagaimana pula ini bukan kekeliruan?!
Kamu cuma harus membunuh,
Untuk sekedar membunuh cintaku
*Keberanian ini tak pernah milikku, Karena itu darimu,
dari mata air yang mengalir melalui senyum lembutmu,
penawar seluruh nyeri di sepanjang lengkung garis pertarungan hidup
Duh, seutas tali yg tersimpul di senyum itu... senyum simpul yg telah menjallinkanku dgn keberanian terbesarku
Ketika km bertanya,
Jawabku:
"Oui. Parce que chaque jour j'ai pensé à toi"
[Yes. Becouse every single day I've thought about you]
William Wallace